Selasa, 21 Juli 2009

MENGEMBANGKAN POTENSI KEPULAUAN SELAYAR DENGAN VCO


Kabupaten kepulauan Selayar sebagai daerah kepulauan merupakan produsen kelapa terbesar di Sulawesi Selatan. Pohon kelapa tumbuh hampir di seluruh kepulauan selayar, dari kawasan pantai sampai ke daerah pelosok sebagai tanaman perkebunan rakyat. Animo masyarakatpun untuk tetap memberdayakan kelapa masih cukup besar. Hal ini terlihat dari luas area tanam pohon kelapa tahun pada tahun 2007 yang mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya di mana pada tahun 2006 luas tanam sebesar 19.753 ha dan pada tahun 2007 sebesar 23,230 ha dengan lahan terbesar berada di kecamatan Bontomanai dan Bontomatene. Kelapa memang merupakan salah satu komoditi perkebunan yang penting di Selayar dan berperan bagi kehidupan masyarakat khususnya dari aspek ekonomi dengan hasil produksi 24.189,54 ton di tahun 2006 dan tahun 2007 meningkat 27,83%.


JUMLAH PRODUKSI KELAPA SEBAGAI KOMODITI UNGGULAN KAB. SELAYAR

NO

KECAMATAN

LUAS AREA (Ha)

PRODUKSI (Ton)

2005

2006

2007

2005

2006

2007

1

BONTOMATENE

4,546.00

4,546.00

4,573.00

5,070.92

5,578.23

5,860.91

2

BONTOMANAI

5,561.00

5,561.00

5,586.00

4,846.95

5,328.17

6,898.41

3

BENTENG

117.00

117.00

84.00

84.70

93.15

71.15

4

BONTOHARU

1,748.00

1,748.00

1,838.00

1,469.00

1,616.07

2,000.35

5

BONTOSIKUYU

4,008.00

4,008.00

4,081.00

4,161.60

4,579.83

5,157.24

6

PASIMASUNGGU

1,122.00

1,122.00

2,004.38

1,750.70

1,926.00

2,553.00

7

PASIMASUNGGU TIMUR

793.00

793.00

911.20

800.55

880.50

1,501.00

8

PASIMARANNU

241.00

241.00

366.40

336.60

370.31

1,832.00

9

PASILAMBENA

1,010.00

1,010.00

2,642.50

2,423.20

2,665.78

2,857.00

10

TAKABONERATE

607.00

607.00

1,143.84

1,047.10

1,151.50

2,191.00

JUMLAH

19,753.00

19,753.00

23,230.32

21,991.32

24,189.54

30,922.06


Buah kelapa merupakan bagian yang paling banyak memberikan manfaat bagi petani kelapa karena beberapa olahan dapat diciptakan dari buahnya, diantaranya gula kelapa, minyak kelapa, nata de coco, sirup, dan VCO (virgin coconut oil).


Beberapa ahli menemukan bahwa buah kelapa dapat diolah menjadi VCO. Minyak kelapa Virgin mengandung lauric acid yang tinggi (sampai 53 persen), sebuah lemak jenuh dengan rantai karbon sedang (jumlah karbonnya 12) yang biasa disebut medium chain fatty acid alias MCFA. Hasil-hasil penelitian menunjukkan, penggunaan minyak kelapa Virgin untuk memasak makanan akan meningkatkan ketahanan tubuh terhadap penyakit-penyakit yang mematikan. Di dalam tubuh manusia lauric acid akan diubah menjadi monolaurin, sebuah senyawa monoglyceride yang bersifat antivirus, antibakteri, dan antiprotozoa. Dengan sifatnya itu, monolaurin dapat menanggulangi serangan virus-virus seperti HIV, herpes simplex virus-1 (HSV-1), vesicular stomatitis virus (VSV), visna virus, cytomegalovirus (CMV), influenza, dan berbagai bakteri patogen termasuk listeria monocytogenes dan helicobacter pyloryd, serta protozoa seperti giadia lamblia. Mengingat manfaatmya tersebut, sangatlah wajar jika harga jual buah kelapa jika diolah menjadi VCO ini sangatlah mahal jika dibanding kelapa diolah menjadi minyak goreng atau kopra.


Selama beberapa tahun terakhir ini, pembuatan virgin coconut oil (VCO) mulai dikembangkan di Kepulauan Selayar. VCO yang dikembangkan masih merupakan industri rumah tangga. Pelatihan pembuatannya dilakukan oleh Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) sejak 5 tahun yang lalu. Saat ini, pelatihan dan pembinaan telah didampingi oleh Dinas Perdagangan dan Perindustrian, terutama dalam hal peningkatan kualitas dan mutu. Kegiatan ini dimaksudkan untuk memberikan keterampilan berproduksi minyak murni kepada kepada kelompok usaha masyarakat yang pada gilirannya nanti akan tercipta wirausaha baru yang bisa menyerap banyak tenag akerja dengan tujuan agar nilai tambah dari produk olahan kelapa jauh lebih meningkat sekaligus bermuara pada peningkatan kesejahteraan masyarakat Kabupaten Kepulauan Selayar. Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, UKM, Pertambangan, dan Energi merasa berkewajiban untuk mengembangkan VCO sebagai mata pencaharian masyarakat terutama di sentra-sentra pengembangan kelapa. Untuk itu berdasarkan Keputusan Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Pertambangan dan Energi Kabupaten Selayar Nomor 24 Tahun 2008 maka Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, UKM, Pertambangan, dan Energi memberikan bimbingan, pelatihan, dan bantuan peralatan kepada masyarakat yang mengembangkan kelapa menjadi VCO. Materi pelatihan menyangkut teknologi produksi VCO, teknologi pengemasan dan labelling, dan teknologi produksi minyak goreng dengan sistem fermentasi. Pelatihan pembuatan VCO pada awalnya dilakukan sebagai salah satu alternatif pengolahan buah kelapa yang banyak ditemukan di Selayar, mengingat harga kopra cenderung menurun setiap tahunnya. Di lain sisi, pelatihan itu dilakukan untuk meningkatkan keterampilan kaum perempuan yang pada akhirnya diharapkan mampu meningkatkan pendapatan ekonomi keluarga. Kelompok pembuat VCO saat ini, tersebar di beberapa Desa daratan yang meliputi Desa Patikarya, Desa Harapan, Desa Bontobaru, Desa Lembang Baji, Desa Parak, dan beberapa desa lainnya.


Adapun bantuan peralatan yang diberikan oleh Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, UKM, Pertambangan, dan Energi berupa : mesin parut kelapa, kompor, kaca fermentasi, wajan, pengaduk/sudek, baskom plastik, ember plastik, alat pres santan, saringan santan, kain blacu, corong plastik sedang, slang plastik, parang/pisau, dan linggis. Bantuan berupa pelatihan dan bantuan peralatan menghabiskan anggaran APBD 2008 sebesar Rp. 50 juta, tahun anggaran 2007 Rp.26.800.000 berupa 2 unit peralatan minyak VCO.


Hanya sayangnya perhatian pemerintah daerah Kepulauan Selayar terhadap perkembangan VCO ini masih lemah di bagian pemasaran. Selama ini pemasaran VCO ditangani oleh salah satu LSM (LSM Isset) di kepulauan tersebut yang pemasarannya telah merambah di beberapa tempat di Kota Makassar. Tanpa dukungan pemasaran yang kuat, maka hasil produksi hanya berdasarkan permintaan pasar dan lebih cenderung ke pasar lokal. Hal ini terlihat dari kapasitas produksi 6 unit usaha yang terpantau hanya sebesar 3.462 liter per tahun dengan nilai produksi Rp. 215.376.000,- (dua ratus lima belas juta tiga ratus tujuh puluh enam ribu rupiah). Nilai tersebut rasanya tidak sebanding bila dilihat dari perkembangan produksi kelapa per tahunnya. Potensi VCO yang besar di daerah ini masih belum dikenal public. Dukungan pemerintah daerah Kepulauan Selayar sangat diperlukan mengingat produk daerah ini sangat layak untuk dikembangkan dan potensi daerah untuk memproduksi VCO sangat besar. Selain itu berbagai penelitian mengenai manfaat Virgin Coconut Oil bagi manusia menunjukkan bahwa ada peluang besar menanti daerah. Pengoptimalan produksi dan ditunjang oleh pemasaran akan meningkatkan pundi-pundi kas daerah sekaligus memberdayakan masyarakat terutama kaum ibu yang memang sudah tidak asing lagi dengan kelapa.



Bagaimana membuat VCO?



VCO adalah minyak nabati yang dibuat dari buah kelapa (Cocos nucifera L). Proses pembuatannya dimulai dari pemilihan buah kelapa. Kelapa tua segar adalah bahan baku terbaik. Setelah kulit arinya yang berwarna kecoklatan dikupas, buah kelapa diparut dan diperas menggunakan mesin pemeras santan (coco milk expeller) atau dengan tangan secara manual. Perasan santan kental kemudian dimasak dengan suhu di bawah 60oC. Sampai terbentuk lapisan belondo (endapan protein kelapa) pada bagian paling bawah, air dan lapisan minyak murni berwarna bening pada lapisan paling atas. Hasil minyak tidak mempunyai rasa dan beraroma khas kelapa. Minyak inilah yang dikenal dengan sebutan minyak perawan atau VCO.


Proses pembuatan VCO juga bisa dilakukan dengan proses dingin tanpa pemanasan. Langkah pertama memeras santan menggunakan air kelapa, proses berikutnya menambahkan enzim dari nanas (ananase), getah pepaya (papain) atau Kepiting sungai/yuyu yang dihaluskan. Selain dengan menambahkan enzim, fermentasi juga bisa dilakukan dengan menambahkan starter khamir Saccharomyces cereviseae atau ragi roti. Fermentasikan dalam suhu 30oC – 35oC selama 12 jam. Diamkan selama satu malam, keesokan paginya tinggal memisahkan blondo dengan minyak kelapa

1 komentar: