Minggu, 08 November 2009

Program Perbaikan Genetik di Village Breeding Centre (VBC), Sinjai

Pengembangan sektor peternakan di Kab. Sinjai mendapat perhatian khusus dari pemerintah daerah. Terbukti dengan ditetapkannya kab. Sinjai dalam program Gerbang Emas (Gerakan Pembangunan Ekonomi Masyarakat) Sektor Peternakan. Kab. Sinjai memiliki potensi lahan yang luas untuk pengembangan dan tersedianya pakan ternak yang melimpah yang merupakan salah satu indikator dipilihnya Sinjai untuk pengembangan program gerbang emas di sektor peternakan. Pemerintah Sinjai tidak hanya berkonsentrasi pada pengembangan sapi potong dan sapi perah dari berbagai jenis, tetapi pemerintah juga justru berupaya kuat untuk menggenjot usaha pengembangan kambing.
Kecamatan Bulupoddo telah menjadi kawasan pengembangan kambing selama beberapa tahun terakhir ini. Dalam pengembangannya, desa Lappacinrana dipilih menjadi sentra pengembangan dengan didirikannya Village Breeding Centre (VBC). Menempati lahan seluas 2 hektar, pemerintah daerah setempat mendatangkan puluhan kambing Boer (jantan) dari Australia dan ratusan kambing PE (betina) dari Jawa. Keduanya kemudian dikawinkan sehingga menghasilkan kambing unggulan yang disebut Kambing Cenrana/kambing Boerawa. Keunggulan kambing ini dibanding kambing pada umumnya adalah kambing Cenrana memiliki daging lebih tebal, lebih banyak, pertumbuhan lebih cepat, dan badan lebih besar. Kambing Boer sendiri pada saat lahir berat badannya mencapai 3,7 kilo sedangkan kambing biasa tidak mencapai 2 kilo. Kambing Boer pada usia 6-7 bulan berat badannya mencapai 30-40 kilo. Pada usia dewasa beratnya sama dengan berat seekor sapi yaitu maksimal 130 kilo. Hal ini tentu sangat jauh bedanya dengan kambing biasa (kambing Kacang) yang pada usia dewasa beratnya hanya mencapai 50 kilo.
Ada dua jenis pakan yang bisa digunakan dalam pengembangan kambing unggulan ini, yang pertama pakan untuk menggemukkan kambing dan pakan untuk pembibitan kambing. Untuk pembibitan kambing, digunakan pakan hijauan berupa rumput segar, gamal, atau rumput gajah. Sedangkan pakan untuk penggemukan biasanya menggunakan pakan jadi yang diambil dari daerah Takalar.
Program perbaikan genetik tersebut diharapkan akan menghasilkan kambing-kambing yang berjenis unggul di mana perkawinan silang antara kambing jenis Boer dan PE ini diharapkan menghasilkan anak kambing yang banyak. Jika perkawinan tersebut telah berhasil maka anak kambing dari hasil persilangan itu akan diberikan kepada masyarakat Sinjai secara bertahap guna dikembangkan. Diharapkan ke depan kambing-kambing yang berada di Sinjai adalah kambing unggulan sehingga memiliki nilai jual yang jauh lebih tinggi mengingat dagingnya jauh lebih tebal, lebih banyak, dan daya tumbuhnya jauh lebih cepat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar